Pelatihan Transformasi di Era Industri dalam Pengembangan IoT Digelar di Desa
- account_circle biglaysen
- calendar_month Rabu, 3 Des 2025
- visibility 132
- comment 0 komentar
pelatihan transformasi di era industri dalam pengembangan iot digelar di desa
Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug — Pemerintah Desa Tenjolaya pada hari Rabu, 3 Desember 2025 menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Transformasi di Era Industri dalam Pengembangan Internet of Things (IoT)” sebagai upaya nyata dalam mendorong percepatan transformasi digital di tingkat pedesaan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Desa Tenjolaya dan diikuti oleh 50 peserta, yang dihadari oleh perangkat desa, pendamping desa, Bhabinkamtibmas, perwakilan kecamatan, serta unsur kelembagaan desa lainnya.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama: Abdul Hamid, praktisi teknologi dan pemerhati pengembangan digital di tingkat desa yang membawakan materi seputar konsep dasar hingga penerapan IoT pada pelayanan publik, sistem keamanan, hingga sektor pertanian. Narasumber kedua, Ludi Jalaludin dari Kecamatan Cicurug, menyampaikan materi mengenai dukungan kebijakan kecamatan, arah pembangunan berbasis digital, dan pentingnya desa-desa untuk bersiap menghadapi tuntutan industri modern.
Kehadiran Camat Cicurug beserta jajaran unsur kecamatan semakin menambah nilai penting kegiatan ini. Kehadiran tersebut menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah kecamatan dalam membantu desa-desa memperkuat kapasitas digital, terutama di era industri yang semakin bergantung pada teknologi otomatisasi dan konektivitas.
Kepala Desa Tenjolaya dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya pelatihan ini:
“Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Melalui pelatihan IoT ini, kami ingin membangun sumber daya manusia desa agar lebih siap menghadapi tantangan di era industri. Teknologi IoT dapat membantu kita dalam mempermudah pelayanan, mengoptimalkan perangkat desa, meningkatkan keamanan lingkungan, bahkan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Semoga setelah kegiatan ini, peserta mampu menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk desa.”
Beliau menambahkan bahwa Desa Tenjolaya berkomitmen untuk terus mendorong program-program berbasis digital guna menuju desa yang efektif, terbuka, dan berdaya saing tinggi.
Camat Cicurug memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Desa Tenjolaya atas inisiatif progresif ini. Dalam sambutannya beliau mengatakan:
“Upaya Desa Tenjolaya menyelenggarakan pelatihan IoT patut diapresiasi karena menunjukkan kesiapan desa dalam menghadapi arus perkembangan teknologi global. IoT mampu menghadirkan efisiensi dan kecepatan dalam layanan publik, mulai dari administrasi hingga pengawasan lingkungan. Kecamatan Cicurug siap mendukung penuh agar transformasi digital dapat berjalan merata di seluruh desa, sehingga mampu mewujudkan wilayah yang cerdas dan inovatif.”
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga memberikan pandangan strategis terkait pentingnya inovasi digital:
“Pelatihan seperti ini penting untuk memperluas wawasan perangkat desa. BPD sangat mendukung pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan transparansi, akurasi data, serta efektivitas pembangunan desa. Kami berharap perangkat desa ikut terlibat aktif dalam penerapan IoT agar setiap kebijakan yang diambil memiliki dasar data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.”
Pendamping desa turut menekankan bahwa era industri sekarang menuntut desa untuk lebih cepat menyesuaikan diri:
“Desa bukan lagi objek, tetapi subjek dari inovasi. Melalui IoT, desa dapat memanfaatkan teknologi untuk pengelolaan data terpadu, pemantauan program secara real-time, hingga pelayanan masyarakat yang jauh lebih cepat dan efektif. Kami siap mendampingi proses implementasinya agar ilmu yang diterima hari ini tidak berhenti hanya sebagai teori.”
Para peserta mendapatkan materi mulai dari pengenalan dasar IoT, perangkat yang digunakan, contoh penerapan sederhana (sensor kebakaran, monitoring air, sistem keamanan terintegrasi), hingga praktik langsung mengenai bagaimana perangkat IoT dikonfigurasi dan dihubungkan ke jaringan.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan terkait peluang penerapan IoT di desa, termasuk untuk monitoring wilayah, pelayanan administrasi otomatis, hingga pengembangan potensi ekonomi lokal berbasis teknologi.
Tidak hanya itu, para peserta juga diajak berdiskusi mengenai tantangan implementasi IoT di desa, mulai dari konektivitas, kesiapan sumber daya manusia, hingga aspek keamanan data.
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan harapan besar bahwa Desa Tenjolaya dapat menjadi salah satu desa yang siap menuju konsep Smart Village, yaitu desa yang memanfaatkan teknologi secara optimal untuk mendukung tata kelola, pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari kecamatan, perangkat desa, serta para narasumber, transformasi digital di Desa Tenjolaya diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kecamatan Cicurug.
- Penulis: biglaysen

