Pelatihan Kader Posyandu Program ILP, Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan di Desa
- account_circle biglaysen
- calendar_month Senin, 8 Des 2025
- visibility 68
- comment 0 komentar
Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug — Sebanyak 52 anggota kader posyandu mengikuti pelatihan program ILP (Integrated Learning Program) dalam rangka transmigrasi posyandu, yang dilaksanakan pada Senin, 8 Desember 2025, bertempat di Aula Desa Tenjolaya. Kegiatan ini diadakan sebagai upaya meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi balita, ibu hamil, serta masyarakat umum.
Pelatihan dihadiri oleh Camat Kecamatan Cicurug, Judi Budimansjah, S.IP, Kepala Desa Tenjolaya, Amat Hidayat, perangkat desa, bidan desa, serta bendahara Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Narasumber kegiatan ini adalah Ludi Jalaludin dari Kecamatan Cicurug, serta tim Puskesmas Cipari: Helena, Tresna, dan Yatimah, yang membawakan materi utama terkait pelayanan kesehatan posyandu dan strategi pengelolaan program ILP.
Kepala Desa Tenjolaya, Amat Hidayat, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pelatihan bagi kader posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di desa.
“Kader posyandu adalah garda terdepan dalam mendukung kesehatan balita dan ibu hamil. Dengan pelatihan ini, kami berharap seluruh kader mampu memahami program ILP dengan baik dan dapat menerapkannya di lapangan,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan berlangsung selama satu hari penuh, dengan materi yang meliputi pencatatan pertumbuhan anak, pemantauan kesehatan ibu hamil, imunisasi dasar, serta pengelolaan administrasi posyandu. Narasumber memberikan penjelasan secara teori, diikuti praktik simulasi yang melibatkan seluruh peserta.
Camat Kecamatan Cicurug, Judi Budimansjah, S.IP, menambahkan bahwa program ILP merupakan bagian dari upaya pemerintah kecamatan untuk memastikan standar pelayanan kesehatan posyandu di semua desa.
“Melalui pelatihan ini, kader posyandu dapat lebih memahami peran mereka secara profesional, sehingga pelayanan di desa lebih terstruktur dan efektif,” katanya.
Ludi Jalaludin, narasumber dari kecamatan, memaparkan teknik pemantauan data pertumbuhan balita dan ibu hamil yang benar, serta pentingnya pencatatan yang akurat untuk evaluasi program. Ia menekankan bahwa keberhasilan posyandu tidak hanya diukur dari jumlah kegiatan, tetapi juga dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Narasumber utama dari Puskesmas Cipari, Helena, Tresna, dan Yatimah, membawakan materi teknis tentang pemantauan status gizi, imunisasi, pencegahan stunting, dan edukasi kesehatan bagi ibu hamil. Mereka juga memberikan simulasi langsung bagaimana kader posyandu harus menghadapi berbagai kondisi di lapangan, termasuk cara melakukan konseling singkat kepada ibu dan keluarga.
Salah satu peserta, Erni, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini.
“Saya merasa lebih percaya diri dalam menjalankan tugas sebagai kader posyandu. Materi dan simulasi yang diberikan sangat jelas, dan saya bisa langsung mempraktikkannya saat di posyandu,” ungkap Erni.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga mempererat hubungan antar kader dan mempermudah koordinasi dengan bidan desa serta perangkat desa.
Selain materi teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya administrasi yang tertata, mulai dari pencatatan kunjungan balita hingga laporan bulanan posyandu. Bendahara BPD dan perangkat desa hadir untuk memberikan pengarahan tentang pendukung logistik dan pencatatan keuangan agar program berjalan lancar dan transparan.
Pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana para kader aktif mengajukan pertanyaan terkait kesulitan di lapangan, mulai dari penanganan balita dengan gizi buruk hingga kendala distribusi imunisasi. Narasumber menekankan agar kader selalu berkoordinasi dengan bidan desa dan puskesmas, serta memanfaatkan setiap kesempatan untuk edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan kader posyandu Desa Tenjolaya lebih siap dalam menjalankan tugasnya, sekaligus mendukung keberhasilan program ILP dan transmigrasi posyandu di wilayah Kecamatan Cicurug. Kepala Desa Amat Hidayat menutup acara dengan harapan agar seluruh kader dapat menerapkan ilmu yang didapat secara konsisten dan menjadi agen perubahan bagi kesehatan masyarakat desa.
“Kami percaya, kader yang kompeten akan membawa dampak positif bagi keluarga dan generasi muda desa kita. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan setiap tahun,” pungkas Amat Hidayat.
- Penulis: biglaysen

